Apa tu?
Ya. Itulah harapan dalam hati bila saya 'try hard' nak buat satu kebaikan melibatkan an-nas (manusia).
Sebagai contoh apabila kita memberi.
- memberi hadiah
- memberi makanan
- memberi nasihat
- dakwah
- dan lain-lain
Apabila saya memberi, secara tidak langsung saya akan selalu memikirkan adakah pemberian saya itu memberi kesan/kebaikan kepadanya? Secara tidak langsung, membawa saya kepada muhasabah atas "keberkatan" pemberian saya itu. Mengikut kefahaman saya, sesuatu itu akan "berkat" (mungkin boleh juga dianggap sebagai "mabrur") apabila apa yang kita lakukan itu dapat mencambah lagi kebaikan-kebaikan yang lain.
Kita ambil contoh-contoh tadi.
- memberi hadiah
Hadiah itu menjadi berkat apabila ia mampu memberi manfaat kepada penerima. Contohnya jika saya beri sebuah buku, adakah buku itu akan dibaca olehnya? Kemudian, jika dia baca, adakah inti buku itu dapat membawa perubahan lebih baik kepadanya?
- memberi makanan
Contoh ketika berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Seperti yang kita diajarkan, jika kita beri makan berbuka kepada seseorang, maka kita dapat pahala sama seperti pahala orang itu berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Jadi, bayangkan. Semasa berbuka, selalu banyak pesaing. Orang ini sediakan ini, orang itu sediakan itu. Kadang makanan kita barangkali tidak diusik. Jadi, mampukah saya raih pahala yang diharapkan itu?
- memberi nasihat
Apabila beri nasihat, adakah nasihat itu diingati dan diamalkan? Atau sekadar masuk telinga kiri, keluar telinga kanan?
- dakwah
Sama juga seperti beri nasihat. Tapi, Allah pun dah sebut dalam Al-Quran. Kita hanya mampu dakwah, hakikatnya Allah yang akan beri hidayah kepada orang-orang yang dikehendaki dan dipilih-Nya. Kita tetap perlu teruskan usaha dan jangan berputus asa. Apatah lagi untuk terus membisikkan doa agar Allah memberi hidayah kepada saudara yang kita cintai-Nya kerana Allah, yang kita mahu Allah beri kebaikan kepadanya sepertimana yang kita dapat.
Dan.. banyak lagi kan.
Allah Maha Baik.
Saya yakin. Yalah.. kita mungkin bermuhasabah, "oh orang tu tak makan pun", "oh hadiah aku dia simpan sahaja sampai berhabuk", "oh dia hanya dengar endah tak endah"... Don't give up. Cukuplah sekadar muhasabah yang tidak "berlebih-lebihan". Berlebih-lebihan dalam erti kata sehingga membuatkan kita rasa apa yang kita lakukan itu sia-sia sahaja. Jangan sampai kita rasa Allah tak pedulikan kita. Jangan sampai kita buat, kita nak orang puji, mahukan appreciation yang menjejaskan status keikhlasan kita di sisi Allah. Allahuakbar.. Allah ar-Rasyid, Allah al-Mani'.
Semoga kita terus berkobar-kobar untuk membuat kebaikan dan terus menyambung sesuatu kebaikan setelah satu kebaikan kita selesai melakukannya seperti yang Allah sebut dalam surah Al-Syarh, 94:7.
Semoga kebaikan yang kita lakukan hanya untuk meraih redha Allah semata-mata tanpa mensyirikkan-Nya dengan riak, rasa ujub dan sum'ah. Na'uzubillah. Na'uzubillah. Na'uzubillah.. "Allahumma thahhir qulubana..."
Wallahu'alam.
Semoga bermanfaat!
Allahumma solli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad
No comments:
Post a Comment